Jumat, 03 Mei 2013

ALAM SEMESTA



                                               ALAM SEMESTA                   
A.  Pendahuluan

         Keberadaan alam semesta ini, tidak terlepas dari keberadaan Brahman ( tuhan ). Dalam kurun waktu Brahman menciptakan semua yang ada dimulai dari masa sastri,dan pada suatu saat jika beliau menghendaki dunia ini kembali seperti semula ( tidak ada ) pada masa itu disebut dengan masa Pralaya. Ajaran Hindu meyakini adanya Sang Hyang Widhi Wasa yang bersifat maha pencipta, pengasih dan pemurah.Dengan semua sifat inilah beliau mampu menciptakan Bhuana Agung dan Bhuana Alit.


B.   Pengertian Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Bhuana Agung
         Bhuana Agung terdiri dari dua kata yaitu Bhuana dan Agung. Bhuana berarti dunia, jagat, benua, sedangkan Agung berarti besar, mulia, luhur. Bhuana Agung disebut juga Makrokosmos, Alam semesta, jagat raya, alam besar, brahmanda. Yang menciptakan Bhuana Agung ialah Brahman hal ini tertuang dalam Kitab Brhad Aranyaka Upanisad.
Bhuana Alit
         Bhuana Alit juga disebut Mikrokosmos ,Bhuana Alit berarti Bhuana yang kecil dan merupakan isi dari alam semesta( manusia,binatang,tumbuh-tumbuhan dan lainnya ). Yang menciptakan Bhuana Alit ialah Brahman.

C.   Terciptanya Proses Bhuana Agung dan Bhuana Alit


Bhuana Agung
         Pada saat Dunia ini ada disebut dengan masa Srasti atau Brahmadiva.Menurut ajaran Agama Hindu dinyatakan bahwa Alam Semesta ini berasal dari Bhatara Siva. Beliau disebut juga Rudra, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Prosas terjadinya Alam Semesta berjalan secara bertahap, dimulai dari tahap yang halus hingga tahap yang kasar(nyata).Disebutkan bahwa ada 12 jenjangan dalam menciptakan Bhuana Agung yang disebut dengan istilah tattwa rwawelas dalam proses ini terjadi beberapa tahapan yaitu : Bhatara Siva (Rudra), sang purusha(Brahma), awyakta(Wisnu),budhi yang bersifat sattwa, ahamkara yang bersifat rajah, Panca Tanmatra yang bersifat tamah, manah, akasa, bayu, agni, apah, dan pertiwi.Unsur-unsur tersebut kemudian berevolusi sesuai dengan tahapannya membentuk Alam Semesta. Alam Semesta inilah yang yang didalam kitab Purana (Brahmanda Purana) disebut dengan istilah Brahmanda “Telor Tuhan”.



Bhuana Alit
         Setelah Tuhan menciptakan Alam semesta, berkehendaklah beliau menciptakan isi yang akan menempati Alam Semesta seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan Manusia.
Manusia disebut-sebut sebagai mahluk yang paling tinggi tingkatannya diantara mahluk yang lain.Manusia mengalami siklus yang panjang dan berawal dari Bayi hingga mencapai Dewasa, dapat dijelaskan bahwa bayi terlahir dari karma petak dengan karma bang yang mengalami proses penyatuan dan akhirnya terciptalah seorang bayi. Diantara semua mahluk yang ada manusia merupakan mahluk yang paling mulia. Manusia dapat berbuat baik dan buruk serta dapat mengurangi perbuatan buruknya dan menambah perbuatan yang baik. Menjadi manusia sepatutnya bersyukur karena sungguh sulit menjelma menjadi manusia meskipun hanya sebagai menusia yang hina.
           Dijelaskan lebih lanjut Makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa setelah terciptanya alam semesta ini adalah:
a.       Kelompok Eka Pramana, yaitu makhluk hidup yang memiliki satu kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu. Makhluk hidup ini disebut “Sthawara”, yaitu makhluk hidup yang tidak dapat berpindah-pindah seperti tumbuh-tumbuhan.

Yang tergolong “Sthawara” adalah:
1)      Trana (bangsa rumput)
2)      Lata (bangsa tumbuhan menjalar)
3)      Taru (bangsa semak dan pepohonan)
4)      Gulma (bangsa pohon yang bagian luar pohon bersangkutan berkayu keras dan bagian dalamnya berongga atau kosong)
5)      Janggama (bangsa tumbuhan yang hidupnya menumpang pada pohon yang lain)

b.      Kelompok Dwi Pramana, yaitu makhluk hidup yang dalam hidupnya memiliki dua kekuatan yakni Bayu dan Sabda. Makhluk hidup ini disebut Satwa atau Sato yaitu bangsa binatang yang pada umumnya bersifat buas, namun diantaranya ada yang bersifat jinak terutama yang mendapat pendekatan secara manusiawi.

Yang tergolong Satwa atau Sato:
1)      Swedaya (bangsa binatang bersel satu)
2)      Andaya (bangsa binatang yang bertelur)
3)      Jarayudha (bangsa binatang yang menyusui)

c.       Kelompok Tri Pramana, yaitu makhluk hidup yang memiliki tiga kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu, Sabda, dan Idep. Makhluk hidup ini disebut Manusya. Manusya atau manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena telah memiliki pikiran.

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna diklasifikasikan sebagai berikut:
1)      Nara Mega (manusia binatang)
2)      Wamana (manusia kerdil)
3)      Jatma (manusia yang paling sempurna)
Jenis-jenis manusia antara lain:
1)      Manusia laki-laki (Purusa)
2)      Manusia perempuan (Pradana)
3)      Manusia banci

Manusia sebagai makhluk tertinggi kelahirannya mengalami siklus yang panjang. Mulai dari bayi dalam kandungan berkat pertemuan antara Kama Petak/Sukla dan Kama Bang/Swanita. Kama Petak/Sukla adalah sel laki-laki atau sperma yang disimbulkan dengan Sang Hyang Smara. Kama Bang/Swanita adalah sel wanita atau telur/ovum yang disimbulkan dengan Dewi Ratih. Dalam Lontar Anggastyaprana, pertemuan Kama Petak dengan Kama Bang disebut Sang Ajursulang. Sampai akhirnya pertemuan tersebut membentuk sygote dan mengalami proses pertumbuhan dalam rahim sang ibu yang semakin hari semakin membesar serta mengubah dirinya sehingga akhirnya membentuk dan lahirlah seorang bayi “Bhuana Alit”.
           Kelahiran manusia sebagai makhluk hidup (Bhuana Alit) merupakan wujud yang mulia karena semuanya itu bersumber dari Tuhan. Dengan demikian kita hendaknya mensyukuri dan mengabdikan diri demi kepentingan dharma.




Tidak ada komentar: