ALAM
SEMESTA
A. Pendahuluan
Keberadaan
alam semesta ini, tidak terlepas dari keberadaan Brahman ( tuhan ). Dalam kurun
waktu Brahman menciptakan semua yang ada dimulai dari masa sastri,dan pada
suatu saat jika beliau menghendaki dunia ini kembali seperti semula ( tidak ada
) pada masa itu disebut dengan masa Pralaya. Ajaran Hindu meyakini adanya Sang
Hyang Widhi Wasa yang bersifat maha pencipta, pengasih dan pemurah.Dengan semua
sifat inilah beliau mampu menciptakan Bhuana Agung dan Bhuana Alit.
B.
Pengertian
Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Bhuana
Agung
Bhuana
Agung terdiri dari dua kata yaitu Bhuana dan Agung. Bhuana berarti dunia,
jagat, benua, sedangkan Agung berarti besar, mulia, luhur. Bhuana Agung disebut
juga Makrokosmos, Alam semesta, jagat raya, alam besar, brahmanda. Yang
menciptakan Bhuana Agung ialah Brahman hal ini tertuang dalam Kitab Brhad
Aranyaka Upanisad.
Bhuana
Alit
Bhuana
Alit juga disebut Mikrokosmos ,Bhuana Alit berarti Bhuana yang kecil dan
merupakan isi dari alam semesta( manusia,binatang,tumbuh-tumbuhan dan lainnya
). Yang menciptakan Bhuana Alit ialah Brahman.
C.
Terciptanya Proses
Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Bhuana
Agung
Pada
saat Dunia ini ada disebut dengan masa Srasti atau Brahmadiva.Menurut ajaran
Agama Hindu dinyatakan bahwa Alam Semesta ini berasal dari Bhatara Siva. Beliau
disebut juga Rudra, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Prosas terjadinya Alam Semesta
berjalan secara bertahap, dimulai dari tahap yang halus hingga tahap yang
kasar(nyata).Disebutkan bahwa ada 12 jenjangan dalam menciptakan Bhuana Agung
yang disebut dengan istilah tattwa rwawelas dalam proses ini terjadi beberapa
tahapan yaitu : Bhatara Siva (Rudra), sang purusha(Brahma),
awyakta(Wisnu),budhi yang bersifat sattwa, ahamkara yang bersifat rajah, Panca
Tanmatra yang bersifat tamah, manah, akasa, bayu, agni, apah, dan
pertiwi.Unsur-unsur tersebut kemudian berevolusi sesuai dengan tahapannya membentuk
Alam Semesta. Alam Semesta inilah yang yang didalam kitab Purana (Brahmanda
Purana) disebut dengan istilah Brahmanda “Telor Tuhan”.
Bhuana
Alit
Setelah
Tuhan menciptakan Alam semesta, berkehendaklah beliau menciptakan isi yang akan
menempati Alam Semesta seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan Manusia.
Manusia disebut-sebut sebagai mahluk yang paling
tinggi tingkatannya diantara mahluk yang lain.Manusia mengalami siklus yang
panjang dan berawal dari Bayi hingga mencapai Dewasa, dapat dijelaskan bahwa
bayi terlahir dari karma petak dengan karma bang yang mengalami proses
penyatuan dan akhirnya terciptalah seorang bayi. Diantara semua mahluk yang ada
manusia merupakan mahluk yang paling mulia. Manusia dapat berbuat baik dan
buruk serta dapat mengurangi perbuatan buruknya dan menambah perbuatan yang
baik. Menjadi manusia sepatutnya bersyukur karena sungguh sulit menjelma
menjadi manusia meskipun hanya sebagai menusia yang hina.
Dijelaskan
lebih lanjut Makhluk
hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa setelah terciptanya alam semesta
ini adalah:
a.
Kelompok Eka Pramana, yaitu makhluk
hidup yang memiliki satu kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu. Makhluk hidup ini
disebut “Sthawara”, yaitu makhluk
hidup yang tidak dapat berpindah-pindah seperti tumbuh-tumbuhan.
Yang tergolong “Sthawara” adalah:
1)
Trana (bangsa rumput)
2)
Lata (bangsa tumbuhan menjalar)
3)
Taru (bangsa semak dan pepohonan)
4)
Gulma (bangsa pohon yang bagian luar
pohon bersangkutan berkayu keras dan bagian dalamnya berongga atau kosong)
5)
Janggama (bangsa tumbuhan yang
hidupnya menumpang pada pohon yang lain)
b. Kelompok Dwi Pramana, yaitu makhluk hidup yang dalam
hidupnya memiliki dua kekuatan yakni Bayu dan Sabda. Makhluk hidup ini disebut
Satwa atau Sato yaitu bangsa binatang yang pada umumnya bersifat buas, namun
diantaranya ada yang bersifat jinak terutama yang mendapat pendekatan secara
manusiawi.
Yang tergolong Satwa atau Sato:
1)
Swedaya (bangsa binatang bersel
satu)
2)
Andaya (bangsa binatang yang
bertelur)
3)
Jarayudha (bangsa binatang yang
menyusui)
c.
Kelompok Tri Pramana, yaitu makhluk
hidup yang memiliki tiga kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu, Sabda, dan Idep.
Makhluk hidup ini disebut Manusya. Manusya atau manusia adalah makhluk yang
paling sempurna karena telah memiliki pikiran.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
diklasifikasikan sebagai berikut:
1)
Nara Mega (manusia binatang)
2)
Wamana (manusia kerdil)
3)
Jatma (manusia yang paling sempurna)
Jenis-jenis manusia antara lain:
1)
Manusia laki-laki (Purusa)
2)
Manusia perempuan (Pradana)
3)
Manusia banci
Manusia sebagai makhluk tertinggi kelahirannya mengalami
siklus yang panjang. Mulai dari bayi dalam kandungan berkat pertemuan antara
Kama Petak/Sukla dan Kama Bang/Swanita. Kama Petak/Sukla adalah sel laki-laki
atau sperma yang disimbulkan dengan Sang Hyang Smara. Kama Bang/Swanita adalah
sel wanita atau telur/ovum yang disimbulkan dengan Dewi Ratih. Dalam Lontar
Anggastyaprana, pertemuan Kama Petak dengan Kama Bang disebut Sang Ajursulang.
Sampai akhirnya pertemuan tersebut membentuk sygote dan mengalami proses
pertumbuhan dalam rahim sang ibu yang semakin hari semakin membesar serta
mengubah dirinya sehingga akhirnya membentuk dan lahirlah seorang bayi “Bhuana
Alit”.
Kelahiran
manusia sebagai makhluk hidup (Bhuana Alit) merupakan wujud yang mulia karena
semuanya itu bersumber dari Tuhan. Dengan demikian kita hendaknya mensyukuri
dan mengabdikan diri demi kepentingan dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar