Jumat, 03 Mei 2013

Description Text

Hey guy ane lagi pingin bagi bagi nih mengenai Brorobudur Description Text and kanggoroo.



Borobudur Temple

Borobudur Temple is a 9th-century Mahayana Buddhist monument near Magelang, Central Java, Indonesia. The monument comprises six square platforms topped by three circular platforms, and is decorated with 2,672 relief panels and 504 Buddha statues. A main dome, located at the center of the top platform, is surrounded by 72 Buddha statues seated inside perforated stupa.'

The monument is both a shrine to the Lord Buddha and a place for Buddhist pilgrimage. The journey for pilgrims begins at the base of the monument and follows a path circumambulating the monument while ascending to the top through the three levels of Buddhist cosmology, namely Kāmadhātu (the world of desire), Rupadhatu (the world of forms) and Arupadhatu (the world of formlessness). During the journey the monument guides the pilgrims through a system of stairways and corridors with 1,460 narrative relief panels on the wall and the balustrades.

Evidence suggests Borobudur was abandoned following the 14th-century decline of Buddhist and Hindu kingdoms in Java, and the Javanese conversion to Islam. Worldwide knowledge of its existence was sparked in 1814 by Sir Thomas Stamford Raffles, then the British ruler of Java, who was advised of its location by native Indonesians.

Borobudur has since been preserved through several restorations. The largest restoration project was undertaken between 1975 and 1982 by the Indonesian government and UNESCO, following which the monument was listed as a UNESCO World Heritage Site. Borobudur is still used for pilgrimage; once a year Buddhists in Indonesia celebrate Vesak at the monument, and Borobudur is Indonesia's single most visited tourist attraction.











Kangaroo


A kangaroo is an animal found only in Australia, although it has a smaller relative, called a wallaby, which lives on the Australian island of Tasmania and also in New Guinea.

Kangaroos eat grass and plants. They have short front legs, but very long, and very strong back legs and a tail. These are used for sitting up and for jumping. Kangaroos have been known to make forward jumps of over eight metres, and leap across fences more than three metres high. They can also run at speeds of over 45 kilometres per hour.

The largest kangaroos are the Great Grey Kangaroo and the Red Kangaroo. Adult grow to a length of 1.60 metres and weigh over 90 kilos.

Kangaroos are marsupials. This means that the female kangaroo has an external pouch on the front of her body. A baby kangaroo is very tiny when it is born, and it crawls at once into this pouch where it spends its first five months of life



Aksara Bali



b)eD   egol/
hdmsihenZÉu cu   tÓÛrmeT         lihn/.  eb;mk)j*M    n u[enmlhibÞhibn/, mhub$hub)rn/, sl&pmluwin/,  sl&mb)ctn/,   tus&erernn/, bukekeT  muzin)ã eV egoel.

Bedogol
Artosnyane :
Ada masi anȇ nyrucut tuara matolian. Bȇh makejang manusanȇ malaib-laiban, mauber-uberan, saling pamaluin,  saling mabecatan, tusing rȇrȇnan, buka kȇto munyin bedogol

Sistem Kontrol Tekanan Darah



Sistem Kontrol Tekanan Darah Ditemukan di Ginjal

Penemuan baru menunjukkan bagaimana jutaan unit kerja di ginjal mengatur pengelolaan garam. Hal ini memperkenalkan terapi baru yang mungkin bisa untuk mengobati tekanan darah tinggi.Ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit kerja yang disebut nefron. Unit struktural dasar ini mengeluarkan produk yang akan dibuang dari darah, mendaur ulang beberapa zat untuk digunakan kembali serta mengeliminasi sisanya sebagai urin. Bagian terakhir nefron, yang disebut nefron distal, membantu mengatur tekanan darah dengan cara mengontrol kadar sodium dalam darah kita.

            Saat ini para ilmuwan di Pusat Sains Kesehatan Universitas Texas San Antonio melaporkan bagaimana fungsi dasar nefron distal ini diatur. Mereka mendemonstrasikan bahwa penanganan sodium oleh nefron distal berada di bawah kontrol sistem pengaturan lokal.

            Kerusakan atau disfungsi sistem ini menghasilkan hipertensi yang disebabkan oleh penyimpanan garam yang tidak baik oleh ginjal, seperti yang ditemukan oleh para ilmuan dalam penelitian terhadap tikus."Studi ini memberikan bukti pertama yang tak diragukan lagi terhadap sistem kontrol tekanan darah pada nefron distal di ginjal," kata peneliti senior James Stockand, Ph.D., profesor fisiologi di Pusat Sains Kesehatan, seperti yang dikutip e! Science News (14/01/11). "Ternyata pengontrolan penyerapan kembali sodium oleh sistem ini sama pentingnya dengan pengaturan tekanan darah normal sebagai sistem yang sudah lebih dikenal, yang bernama sistem renin-angiotensin-aldosterone, yang bekerja di luar ginjal."

            Banyak pengobatan yang mengobati tekanan darah tinggi menargetkan penanganan garam di ginjal. "Penelitian ini memperkenalkan target terapi baru yang mungkin bisa dilakukan," kata Dr. Stockand.

Proses Pralaya Bhuana Agung dan Bhuana Alit



A.  Proses Pralaya Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Pralaya adalah masa dimana alam semesta ini tidak ada. Proses pralaya menurut susastra Hindu digambarkan sebagai berikut ;

1.      Dimulai dari hancurnya ikatan api atau matahari yang kemudian menyebar keseluruh alam semesta.
2.      Dari sebaran api yang sangat dahsyat ini menyebabkan semua zat cair menguap, semua zat pada meleleh kemudian menguap.
3.      Semua mahluk hidup mati dan hancur.
4.      Unsur-unsur Panca Maha Bhuta kembali menjadi atom yang amat halus sekali.
5.      Alam jagat raya dipenuhi hawa panas kemerahan dan dentuman halilintar yang sambung-menyambung dengan dahsyat.
6.      Selanjutnya alam semesta menjadi tidak ada selama satu kalpa atau kurang lebih 432 juta tahun manusia.
7.      Pada saat alam ini tidak ada Brahman menarik kembali semua manifestasi beliau di alam kemudian menjadikan diri dalam wujud sepi, kosong dan hampa. Pada kondisi seperti ini beliau disebut Paramasiwa atau Nirguna Brahman.

ALAM SEMESTA



                                               ALAM SEMESTA                   
A.  Pendahuluan

         Keberadaan alam semesta ini, tidak terlepas dari keberadaan Brahman ( tuhan ). Dalam kurun waktu Brahman menciptakan semua yang ada dimulai dari masa sastri,dan pada suatu saat jika beliau menghendaki dunia ini kembali seperti semula ( tidak ada ) pada masa itu disebut dengan masa Pralaya. Ajaran Hindu meyakini adanya Sang Hyang Widhi Wasa yang bersifat maha pencipta, pengasih dan pemurah.Dengan semua sifat inilah beliau mampu menciptakan Bhuana Agung dan Bhuana Alit.


B.   Pengertian Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Bhuana Agung
         Bhuana Agung terdiri dari dua kata yaitu Bhuana dan Agung. Bhuana berarti dunia, jagat, benua, sedangkan Agung berarti besar, mulia, luhur. Bhuana Agung disebut juga Makrokosmos, Alam semesta, jagat raya, alam besar, brahmanda. Yang menciptakan Bhuana Agung ialah Brahman hal ini tertuang dalam Kitab Brhad Aranyaka Upanisad.
Bhuana Alit
         Bhuana Alit juga disebut Mikrokosmos ,Bhuana Alit berarti Bhuana yang kecil dan merupakan isi dari alam semesta( manusia,binatang,tumbuh-tumbuhan dan lainnya ). Yang menciptakan Bhuana Alit ialah Brahman.

C.   Terciptanya Proses Bhuana Agung dan Bhuana Alit


Bhuana Agung
         Pada saat Dunia ini ada disebut dengan masa Srasti atau Brahmadiva.Menurut ajaran Agama Hindu dinyatakan bahwa Alam Semesta ini berasal dari Bhatara Siva. Beliau disebut juga Rudra, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Prosas terjadinya Alam Semesta berjalan secara bertahap, dimulai dari tahap yang halus hingga tahap yang kasar(nyata).Disebutkan bahwa ada 12 jenjangan dalam menciptakan Bhuana Agung yang disebut dengan istilah tattwa rwawelas dalam proses ini terjadi beberapa tahapan yaitu : Bhatara Siva (Rudra), sang purusha(Brahma), awyakta(Wisnu),budhi yang bersifat sattwa, ahamkara yang bersifat rajah, Panca Tanmatra yang bersifat tamah, manah, akasa, bayu, agni, apah, dan pertiwi.Unsur-unsur tersebut kemudian berevolusi sesuai dengan tahapannya membentuk Alam Semesta. Alam Semesta inilah yang yang didalam kitab Purana (Brahmanda Purana) disebut dengan istilah Brahmanda “Telor Tuhan”.



Bhuana Alit
         Setelah Tuhan menciptakan Alam semesta, berkehendaklah beliau menciptakan isi yang akan menempati Alam Semesta seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan Manusia.
Manusia disebut-sebut sebagai mahluk yang paling tinggi tingkatannya diantara mahluk yang lain.Manusia mengalami siklus yang panjang dan berawal dari Bayi hingga mencapai Dewasa, dapat dijelaskan bahwa bayi terlahir dari karma petak dengan karma bang yang mengalami proses penyatuan dan akhirnya terciptalah seorang bayi. Diantara semua mahluk yang ada manusia merupakan mahluk yang paling mulia. Manusia dapat berbuat baik dan buruk serta dapat mengurangi perbuatan buruknya dan menambah perbuatan yang baik. Menjadi manusia sepatutnya bersyukur karena sungguh sulit menjelma menjadi manusia meskipun hanya sebagai menusia yang hina.
           Dijelaskan lebih lanjut Makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa setelah terciptanya alam semesta ini adalah:
a.       Kelompok Eka Pramana, yaitu makhluk hidup yang memiliki satu kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu. Makhluk hidup ini disebut “Sthawara”, yaitu makhluk hidup yang tidak dapat berpindah-pindah seperti tumbuh-tumbuhan.

Yang tergolong “Sthawara” adalah:
1)      Trana (bangsa rumput)
2)      Lata (bangsa tumbuhan menjalar)
3)      Taru (bangsa semak dan pepohonan)
4)      Gulma (bangsa pohon yang bagian luar pohon bersangkutan berkayu keras dan bagian dalamnya berongga atau kosong)
5)      Janggama (bangsa tumbuhan yang hidupnya menumpang pada pohon yang lain)

b.      Kelompok Dwi Pramana, yaitu makhluk hidup yang dalam hidupnya memiliki dua kekuatan yakni Bayu dan Sabda. Makhluk hidup ini disebut Satwa atau Sato yaitu bangsa binatang yang pada umumnya bersifat buas, namun diantaranya ada yang bersifat jinak terutama yang mendapat pendekatan secara manusiawi.

Yang tergolong Satwa atau Sato:
1)      Swedaya (bangsa binatang bersel satu)
2)      Andaya (bangsa binatang yang bertelur)
3)      Jarayudha (bangsa binatang yang menyusui)

c.       Kelompok Tri Pramana, yaitu makhluk hidup yang memiliki tiga kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu, Sabda, dan Idep. Makhluk hidup ini disebut Manusya. Manusya atau manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena telah memiliki pikiran.

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna diklasifikasikan sebagai berikut:
1)      Nara Mega (manusia binatang)
2)      Wamana (manusia kerdil)
3)      Jatma (manusia yang paling sempurna)
Jenis-jenis manusia antara lain:
1)      Manusia laki-laki (Purusa)
2)      Manusia perempuan (Pradana)
3)      Manusia banci

Manusia sebagai makhluk tertinggi kelahirannya mengalami siklus yang panjang. Mulai dari bayi dalam kandungan berkat pertemuan antara Kama Petak/Sukla dan Kama Bang/Swanita. Kama Petak/Sukla adalah sel laki-laki atau sperma yang disimbulkan dengan Sang Hyang Smara. Kama Bang/Swanita adalah sel wanita atau telur/ovum yang disimbulkan dengan Dewi Ratih. Dalam Lontar Anggastyaprana, pertemuan Kama Petak dengan Kama Bang disebut Sang Ajursulang. Sampai akhirnya pertemuan tersebut membentuk sygote dan mengalami proses pertumbuhan dalam rahim sang ibu yang semakin hari semakin membesar serta mengubah dirinya sehingga akhirnya membentuk dan lahirlah seorang bayi “Bhuana Alit”.
           Kelahiran manusia sebagai makhluk hidup (Bhuana Alit) merupakan wujud yang mulia karena semuanya itu bersumber dari Tuhan. Dengan demikian kita hendaknya mensyukuri dan mengabdikan diri demi kepentingan dharma.